Komitmen Seorang Muslim Dalam Menyambut Ramadhan
Riyadh, 3 Juni 2016. Tanpa disadari, kita sudah berada
dipenghujung bulan Sya’ban (Bulan ke delapan dalam hitungan Hijriyah), ini
berarti beberapa hari yang akan datang kita akan memasuki bulan Ramadhan
,
bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh rahmat dan bulan yang penuh ampunan. Allah Swt menjadikan bulan
Ramadhan sebagai bulan yang paling mulia dan paling istimewa. karenanya, ummat
islam sangat bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, mereka menyambutnya
dengan penuh keimanan karena berpuasa Ramadhan suatu kewajiban dan termasuk
rukun islam yang ke Empat. sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya:
Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kalian agar kamu bertakwa”
Ummat islam juga
menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai ajang peningkatan iman dan taqwa (IMTAQ)
kepada Allah Swt dengan berbagai macam ibadah untuk meraih keutamaan keutamaan
dibulan tersebut. Tidak seyogyanya bagi setiap muslim menyia nyiakan kesempatan
ini untuk menambah aset kebaikan untuk diri kita masing masing dengan
menunaikan sholat tarawih, bershodaqah, berdzikir dan memperbanyak membaca al-Qur'an
karena di bulan ini bulan diturunkannya al-Qur'an, sebagaimana diterangkan
dalam firman-Nya:
Bulan Ramadhan adalah bulan bulan
diturunkannya Al Qur’an. Al Quran adalah petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil).
Maka tiada musibah yang lebih besar
dari perginya bulan Ramadhan, jika langit dan bumi saja menangis untuk kita
ummat Nabi Muhammad, maka lebih lebih kita harus menangis dan menyesal karena
terputusnya segala karunia dan kemuliaan serta kebajikan kebajikan yang
terkandung dalam bulan Ramadhan.
Maka seorang yang bijaksana harus
mengetahui kebesaran dan kemuliaan bulan Ramadhan sambil menjaga dan
membersihkan diri kita, karena tidak ada jaminan apakah kita akan berjumpa
dengan Ramadhan yang akan datang atau tidak, dan kita harus mewaspadai dari sifat
sifat yang akan mengurangi kualitas ibadah puasa kita yang mengakibatkan
kurangnya pahala atau sirna sama sekali. Karenanya, jahuilah ghibah, karena
ghibah akan menggugurkan pahala puasa kita, bahkan menurut segelintir ulama
membatalkan puasa. Ghibah dijadikan lezat oleh syetan, karenanya diantara
perkara yang sangat menarik adalah menonton atau membaca berita ghibah.
Begitu juga kita berupaya agar waktu kita jangan dihabiskan dengan menonton
sinetron yang isinya banyak memamerkan aurat wanita yang dapat melalaikan dari
akhirat. Optimalkan semangat ibadah kita dalam Ramadhan ini, tapi hati hati
jangan sampai terjerumus dalam riya' dan ujub karena menulis ibadah di status
BB, FB atau WA seperti contoh: (Alhamdulillah sudah khatam Qur'an 5 kali), atau
(Alhamdulillah sempat menyantuni anak yatim dibulan ini) dan lain sebagainya
meskipun menyiarkan ibadah tidak haram, tetapi menutup pintu pintu riya' dan
ujub lebih baik, kecuali untuk motivasi. Semoga Allah Swt memudahkan kita semua mendapatkan ampunan-Nya dibulan
yang mulia ini. Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamit Thoriq
By: Guslik An-Namiri (Rois Syuriah
MWCI NU Riyadh Dan Ketua Forum Silaturrahim WNI Riyadh)
0 komentar:
Post a Comment