KBRI Riyadh Selamatkan TKW Yang Hampir 13 Tahun Tidak Pulang
KBRI Riyadh telah menerima pengaduan mengenai Siti sejak tahun 2013. Namun berbagai upaya yang telah dilakukan Tim Perlindungan WNI KBRI Riyadh belum membuahkan hasil. Bahkan, pada bulan Maret 2014 melalui Nota Diplomatik, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa Siti dalam keadaan sehat, tidak memiliki masalah apapun dengan majikannya, dan sudah menerima seluruh gajinya.
Klarifikasi atas informasi tersebut semakin diperkuat Siti
sendiri yang ketika dihubungi pada Bulan November 2014 dan Februari 2016
menyatakan dirinya dalam keadaan baik dan masih ingin bekerja pada majikannya,
yang bernama Najbah Husen Soleh Al Aradi karena iba melihat kondisi majikannya
yang sudah tua.
Namun, tanggap menerima informasi yang didapat dari media
Tempo.co melalui laman websitehttps://m.tempo.co/read/news/2016/03/11/078752851/siti-fatimah-tki-arab-saudi-13-tahun-tak-kembali,
memberitakan harapan orangtuanya agar Siti dapat segera pulang, maka KBRI
Riyadh menugaskan Tim untuk menjemput Siti.
Tim yang dipimpin Sekretaris Ketiga Chairil Anhar Siregar
berhasil menemui Kapolsek Seihat, Provinsi Timur Arab Saudi pada 23 Maret 2016.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolsek Seihat langsung memanggil Siti didampingi
pihak keluarga majikannya.
Sejak awal bertemu Siti, Tim menangkap kesan bahwa majikan
WNI/BMI tersebut telah mempengaruhi cara berpikir WNI/BMI tersebut dengan
mengajarkannya aliran atau paham tertentu. Di samping itu, WNI/BMI tersebut
mengaku telah menerima gajinya secara rutin SR. 600 tiap bulan yang telah
dihabiskannya untuk kebutuhan konsumtif dan sebagian dipindahbukukan ke
rekening sponsornya yang bernama Mamet di Cilacap. Siti hanya belum menerima
gaji selama 2 bulan.
Awalnya WNI/BMI tersebut masih ingin bekerja pada majikannya.
Namun setelah diberi pemahaman, akhirnya WNI/BMI tersebut mau difasilitasi
pulang ke Indonesia.
Tim juga langsung memfasilitasi WNI/BMI tersebut berkomunikasi
dengan kedua orangtuanya di Indonesia pada 23 dan 27 Maret 2016. Saat
berkomunikasi dengan kedua orangtuanya, Siti kebanyakan diam dan hanya menahan
tangis rindu.
Sejak Siti diselamatkan tiba-tiba banyak pihak menghubungi KBRI
Riyadh "Saya tidak paham kenapa mereka sangat tertarik dengan kasus ini.
Namun karena Siti sudah menelepon kedua orangtuanya silahkan tanya
orangtuanya." Chairil melanjutkan "Mungkin karena Siti Fatimah Bt.
Tahrir sudah lama tidak pulang, orang berpikir kalau Siti memiliki uang banyak
simpanan gajinya hasil bekerja selama 12 tahun. Namun faktanya berbeda, Siti
sudah membubuhkan cap jari di tanda terima gaji tiap bulan dan hanya menyisakan
sedikit uang untuk dibawa ke Indonesia."
Sumber: http://www.kemlu.go.id/riyadh
0 komentar:
Post a Comment