Monday, 21 March 2016

Kami Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh Mengucapkan Selamat Datang Pak DUBES RI Untuk Arab Saudi.




Riyadh - Revolusi mental yang menjadi jargon pemerintahan era Jokowi, akankah menjadi salah satu misi yang dibawa Dubes Republik Indonesia yang baru tiba di Riyadh
pada Senin, dua hari yang lalu? 

Jumat lusa, 18/03/2016 WNI yang ada di Riyadh khususnya berkesempatan untuk bertatap muka dan mendengar langsung visi misi serta rencana kerja selama masa jabatannya 4 tahun mendatang.

Sementara di Republik Indonesia, dengan munculnya kepala daerah yang dielu-elukan oleh rakyatnya seperti Ridwan Kamil, Nurdin Abdullah dan Tri Rismaharini sepertinya dinantikan juga oleh para TKI di Arab Saudi yang menganggap bahwa Dubes adalah “kepala daerah” mereka di kerajaan ini. Dulu tahun 2000 para TKI di Arab Saudi sempat memiliki Dubes panutan, Baharuddin Lopa (1935-2001). 

Para kepala daerah tersebut, mampu membuat terobosan dan mematahkan stigma negatif yang selama ini menancap dalam benak sebagian besar rakyat Indonesia. Demikian halnya para TKI di Arab Saudi yang memimpikan peran seorang Dubes yang mampu memberikan rasa melindungi dan mengayomi.

Harapan para TKI di Arab Saudi tidaklah berlebihan, mereka tidak mengharapkan pemerintah memberikan uang tunai berupa BLT, KIS, KIP apalagi gelar semu Pahlawan Devisa. Mereka hanya ingin merasakan kehadiran pemerintah, mereka ingin dibantu pemerintah di saat mereka dalam kesulitan ataupun tersangkut masalah hukum, mereka ingin saat mereka pulang nanti mendapatkan kemudahan di Bandara Cengkareng dan tidak dijadikan obyek oknum porter dan petugas bandara yang nakal.

Harapan tersebut bisa terwujud jika Dubes Agus Maftuh mampu memberikan terobosan baru, bukan hanya sekedar menempati kursi dubes yang sudah lama tak terisi, atau sekedar melanjutkan kebijakan-kebijakan diplomasi standar tanpa membawa hal-hal baru yang positif atau lebih baik dari sebelumnya. 

Terobosan baru kepada pemerintah Arab Saudi tersebut, diharapkan mampu menelurkan konsep atau mekanisme yang lebih memperhatikan keselamatan jiwa dan terpenuhinya hak para TKI, melakukan pencegahan Human Trafficking sejak dini, melakukan pemberdayaan para TKI yang masih eksis di Arab Saudi, sehingga masalah perlindungan terhadap WNI/TKI dapat terselesaikan secara maksimal dari hulu hingga hilir. 

Dalam 1 tahun terakhir khususnya, memang sudah terjadi perubahan yang cukup baik di KBRI Riyadh, KJRI Jeddah, pun dengan di pusat khususnya PWNIBHI. KBRI/KJRI lebih terbuka terhadap aspirasi WNI/TKI hal ini didorong dengan menjamurnya komunitas TKI, perwakilan Ormas, perwakilan LSM bahkan Media Pemberitaan seputar TKI. TKI mengapresiasi hal tersebut, namun dirasa masih belum cukup. Terbukti masih banyaknya kasus hukum TKI yang belum tersentuh.

Dengan keterbukaan KBRI/KJRI saat ini, Dubes Agus dipastikan tidak bisa berleha-leha apalagi hanya menikmati ruang kerjanya yang nyaman. Seluruh komunitas, Ormas, LSM dan Media Pemberitaan TKI akan menyambut Dubes dengan segudang pertanyaan, laporan kasus TKI, permohonan bantuan kegiatan hingga kritikan. TKI yang dulu bukanlah yang sekarang, dulu ia bungkam sekarang balik melawan.

Ditulis oleh:  Tatang Muhtar, TKI di Riyadh. (RedEx, 16/03)

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2016 Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh All Right Reserved