Pesan Damai Presiden RI kepada Iran dan Arab Saudi
, Riyadh pada 18 Januari 2016. Dalam surat tersebut, Presiden Jokowi antara lain menekankan pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan, pentingnya hubungan baik Arab Saudi dan Iran, serta kesediaan Indonesia untuk membantu memperbaiki situasi hubungan kedua Negara.
Raja Salman
menyambut baik perhatian yang diberikan Indonesia tersebut dan menegaskan
kesiapan Arab Saudi untuk menjalin hubugan baik dengan semua negara Islam
termasuk Iran sesuai dengan prinsip saling menghormati dan tidak mencampuri
urusan dalam negeri masing masing negara. “Arab Saudi menghargai langkah
Indonesia sebagai negara pertama yang menyampaikan kesiapan untuk membantu
terus terciptanya perdamaian di Timur Tengah termasuk terjalinya kembali
hubungan baik antara Arab Saudi dan Iran” ucap Menlu Retno.
Penyerahan
surat serupa juga telah dilakukan oleh Menlu Retno kepada Presiden Iran, Hassan
Rouhani, di Teheran pada 13 Januari 2016. Sebagai sahabat Arab Saudi dan Iran,
Presiden RI mengharapkan kiranya tensi dan eskalasi antara Arab Saudi dan Iran dapat
diturunkan serta menekankan pentingnya komunikasi terus dilakukan, termasuk
pada akar rumput. Dalam kaitan inilah, Indonesia juga merencanakan untuk
memprakarsai kegiatan track 2 bekerjasama dengan para ulama.
Sebelum bertemu
dengan Raja Salman, Menlu Retno juga bertemu dengan Menlu Adel Bin Ahmed Al
Jubeir untuk membahas pentingnya peran diplomasi dalam menjaga stabilitas dan
perdamaian. Kedua Menlu juga membahas tindak lanjut kerja sama 5 proyek besar
di Indonesia yaitu rencana pembangunan kota baru di Mentawai Sumbar, kawasan
ekonomi khusus di Tanjung Lesung dan Mandalika, kilang minyak di Tuban dan
Bontang, dan pembangunan 25,000 unit rumah. “Selain masalah perdamaian kawasan
dan kerja sama ekonomi, pertemuan dengan Menlu Al Jubeir juga dimanfaatkan
untuk bahas kerja sama penanggulangan ekstrimisme dan terorisme” tutur Menlu
RI.
Pertemuan
dengan Menlu Iran juga dilakukan setelah penyerahan surat kepada Presiden
Rouhani.
Kerja sama
ekonomi kembali ditekankan oleh Indonesia dan Iran. Dengan telah diangkatnya
sanksi terhadap Iran maka kerja sama ekonomi Indonesia-Iran diperkirakan akan
mengalami peningkatan.
Guna menggalang
perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah, Menlu RI juga telah dan
direncanakan melakukan pembicaraan dan pertemuan dengan beberapa negara di
kawasan seperti dengan Menlu UAE pada 14 Januari 2016 dan dengan Menlu Oman
pada 19 Januari 2016 mendatang.
Berbagai
pertemuan juga akan terus dilakukan pada saat Pertemuan Luar Biasa Para Menteri
Luar Negeri OKI (Organisasi Kerjasama Islam) yang akan diselenggarakan di
Jeddah pada 21 Januari 2016.
Langkah
Indonesia ini merupakan wujud peran dan kontribusi aktif Indonesia di tingkat
internasional untuk menjaga perdamaian dan stabilitas global. “Pesan perdamaian
dan upaya Indonesia dijalankan sesuai dengan mandat Pembukaan UUD untuk ikut
melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi.” tegas Menlu Retno.
Sumber: http://www.kemlu.go.id/
0 komentar:
Post a Comment