INI CAPAIAN KINERJA KBRI RIYADH TAHUN 2015
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai
salah satu Perwakilan RI di Arab Saudi, selama tahun 2015, KBRI Riyadh telah
mencatatkan berbagai keberhasilan
dalam kinerjanya. Upaya pemberian
perlindungan dan pelayanan kepada WNI, menjadi fokus dan prioritas utama
mengingat keberadaan WNI termasuk para TKI yang jumlahnya cukup signifikan.
Namun demikian, upaya-upaya lain dalam meningkatkan hubungan bilateral dengan
Pemerintah Arab Saudi, seperti di bidang ekonomi yang meliputi perdagangan,
pariwisata dan investasi, bidang politik-keamanan, bidang pendidikan, sosial
dan budaya juga terus digalakkan.
Selama tahun 2015, KBRI Riyadh telah melakukan
kegiatan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada WNI sebanyak 44.572
orang. Dari kegiatan pelayanan dan perlindungan WNI/TKI, KBRI Riyadh berhasil
mengumpulkan dan memperjuangkan uang sebesar US$ 2.299.082 (sekitar Rp. 31
Milyar dengan kurs US$ 1 = Rp. 13.500), yang terdiri dari hasil kegiatan
pelayanan kekonsuleran, keimigrasian dan ketenagakerjaan sebesar US$ 710.771
(sekitar Rp. 9,6 Milyar) yang kemudian telah disetorkan ke kas negara sebagai
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), hasil memperjuangkan hak-hak gaji WNI/TKI
bermasalah di penampungan KBRI sebesar US$ 1.458.517 (sekitar Rp. 20 Milyar)
dan hasil menyelesaikan hak-hak WNI/TKI yang meninggal dunia akibat kecelakaan
lalu lintas dan sebab lainnya (uang diyat, gaji dan uang duka) sebesar US$
129.794 (sekitar Rp. 1,7 Milyar).
Berbagai bentuk kegiatan perlindungan WNI/TKI
yang dilaksanakan KBRI Riyadh meliputi penanganan High Profil Cases (HPC) bagi
WNI yang terancam hukuman mati atau hukuman berat lainnya serta korban
pembunuhan dan penanganan kasus-kasus non HPC, seperti masalah ketenagakerjaan,
pelanggaran keimigrasi dan kasus hukum serta tindakan kejahatan lainnya.
Kegiatan perlindungan dan pelayanan kepada WNI tersebut, selain dilaksanakan di
Riyadh, juga di lakukan di berbagai kota lainnya yang termasuk wilayah kerja
KBRI Rıyadh sebagai bagain dari program outreach guna memberikan kemudahan
kepada para WNI/TKI, seperti yang berada di kota Dammam, Al Khobar, Hafr
Bathin, Buraidah (Provinsi Al-Qassim), Sakaka (Provinsi Al Jouf), Hail dan Ar
Ar (Provinsi Perbatasan Utara).
HPC yang ditangani KBRI selama tahun 2015
berjumlah sebanyak 34 kasus yang melibatkan 34 WNI yang terancam hukuman mati
atau hukuman berat lainnya serta korban pembunuhan. Dalam rangka menangani
penyelesaian kasus-kasus tersebut, KBRI Riyadh telah menyewa 7 (tujuh)
pengacara case by case dan satu konsultan hukum in house.
Penyediaan bantuan hukum bagi WNI yang terlibat
HPC melalui pendampingan oleh pengacara dan staf penterjemah KBRI terbukti
sangat efektif dan selama tahun 2015, tercatat tidak ada vonis hukuman mati
bagi WNI. KBRI Riyadh juga, pada tahun 2015 berhasil membantu pembebasan dari
hukuman mati dan memulangkan ke Indonesia sebanyak 9 (sembilan) WNI termasuk
Satinah bt Jumadi Amad yang sebelumnya telah divonis hukuman mati karena kasus
pembunuhan.
Untuk kasus-kasus non HPC, selama tahun 2015, KBRI Riyadh telah menerima dan menangani pengaduan sebanyak 2.268 kasus WNI bermasalah yang terdiri dari 1.229 WNI yang selama proses penyelesaian kasusnya ditampung di Rumah Harapan Mandiri (RUHAMA), yaitu penampungan yang dikelola KBRI dan 939 WNI di luar penampungan KBRI (penjara, tahanan imigrasi, kantor sosial, perusahaan, perumahan dll). Dari jumlah kasus tersebut, KBRI telah berhasil menyelesaikan dan memulangkan sebanyak 1.848 WNI/TKI bermasalah, termasuk melalui program percepatan pemulangan WNI Overstayers dan TKI Undocumented, dengan rincian 1.183 WNI/TKI berasal dari RUHAMA dan 665 WNI/TKI dari luar penampungan KBRI. Sisanya, saat ini masih dalam proses penyelesaian dan 46 di antaranya masih ditampung di RUHAMA.
Di bidang politik dan keamanan, pada tahun
2015, KBRI Riyadh mencatat keberhasilan dalam mengkoordinasikan pelaksanaan
kunjungan kenegaraan Presiden RI, Joko Widodo pada 11-12 September 2015 yang
telah membawa hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi ke jenjang
yang lebih tinggi, dengan adanya komitmen kuat dari kedua Pimpinan negara untuk
meningkatkan hubungan terutama di bidang investasi energi dan perminyakan serta
pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.
Tahun 2015 juga mencatat kunjungan Menteri Luar
Negeri Arab Saud, Adel Al-Jubeir ke Indonesia pada 22 Oktober 2015 sebagai
kunjungan Menlu Arab Saudi yang pertama kali sejak 45 tahun terakhir.
Selain itu, KBRI juga telah berhasil dalam menfasilitasi penandatanganan Deklarasi Dialog Strategis Indonesia – Gulf Cooperation Council (GCC) oleh Menlu RI dan Sekjen GCC pada 12 September 2015 di sela-sela kunjungan Presiden RI.
Pada Februari 2015, delegasi Kementerian
Pertahanan RI juga telah berkunjung ke Arab Saudi dalam rangka membahas
tindaklanjut kerjasama bidang pertahanan dan penerimaan hibah laboratorium
bahasa Arab. Di samping itu, KBRI juga telah menfasilitasi 3 staf Kemenhan (2
militer+1 pns) untuk mengikuti kursus bahasa Arab yang diselenggarakan
Kementerian Arab Saudi di Riyadh.
Di bidang ekonomi, pada tahun 2015, KBRI Riyadh
secara aktif terus meningkatkan diplomasi ekonominya dalam rangka mendorong
peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi dan mendorong lebih banyak
arus investasi dan wisatawan Arab Saudi ke Indonesia. Diantara kegiatan yang
telah dilaksanakan dalam rangka diplomasi ekonomi, adalah penyelenggaraan
business meeting, 30 Agustus 2015 tentang kesempatan bisnis dan investasi di
Indonesia yang dihadiri 25 CEO/Pimpinan Perusahaan Ternama Arab Saudi dan
Business and Investmen Forum (12 September 2015) yang dihadiri 72 CEO/Pimpinan
Perusahaan Arab Saudi. Pada pelaksanan Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta,
21-25 Oktober 2015, KBRI Riyadh juga berhasil mengkoordinasikan kedatangan
buyers Arab Saudi sebanyak 125 pengusaha.
Selain itu, pada tanggal 11 Nopember 2015, KBRI
Riyadh juga telah menfasilitasi pertemuan delegasi RI yang dipimpin Menteri
ESDM dengan delegasi Arab Saudi yang dipimpin Achmad Al-Khatib (Penasehat Dewan
Kerajaan) guna membahas tindak lanjut rencana investasi Arab Saudi di
Indonesia, yang hasilnya adalah penandatanganan Heads of Agreement (HOA) Proyek
Pengembangan Kilang Cilacap senilai US $ 5,5 milyar pada 26 November 2015.
Sementara untuk meningkatkan jumlah wisatawan
Arab Saudi ke Indonesia, KBRI Riyadh pada bulan April 2015 telah mengikuti
pameran wisata “Riyadh Travel Fair” dan melakukan kegiatan sales mission paket
wisata Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata RI di Riyadh pada 16
November 2015 dan di Dammam pada 18 November 2015.
Sebagai hasilnya, tercatat untuk periode
Januari – Oktober 2015, ekspor non migas Indonesia mengalami kenaikan sebesar
15,60 % dengan total angka US $ 1,82 milyar dibandingkan periode yang sama pada
tahun 2014 yang mencapai US $ 1,57 milyar. Jumlah wisatawan Arab Saudi ke
Indonesia untuk periode Januari – Oktober 2015 pun mengalami kenaikan sebesar
5,54 % dengan angka sebanyak 139.034 wisatawan dibandingkan periode yang sama
pada tahun 2014 yang mencapai 131.740 wisatawan.
Di bidang pendidikan, penerangan, sosial dan
budaya, pada tahun 2015, KBRI juga mencatatkan hasil kinerja yang baik, antara
lain keberhasilan dalam melakukan pembinaan dan memberikan dukungan operasional
penyelenggaraan Sekolah Indonesia di Riyadh, Jeddah dan Makkah bagi anak-anak
usia sekolah dengan jumlah murid sekitar 1.900 siswa mulai dari jenjang TK
hingga SMU, selain juga melakukan pembinaan terhadap para mahasiswa Indonesia
yang berada di berbagai universitas di Arab Saudi yang berjumlah sekitar 630
mahasiswa.
Pada tahun 2015, KBRI Riyadh telah berhasil
menerbitkan buku “Menapaki Jejak Dua Saudara: Potret Hubungan Indonesia – Arab
Saudi” yang dicetak dengan hard cover (242 halaman) yang merupakan dokumentasi
dan rekaman sejarah dan perkembangan hubungan Indonesia dan Arab Saudi sejak
sebelum kemerdekaan hingga periode akhir tahun 2014. Selain itu, KBRI Riyadh
juga telah menerbitkan dan mencetak majalah wisata dalam Bahasa Arab dengan
judul “إندونيسيا: الجنة على الأرض – زيارة سياØÙŠØ© لن
تنساها )Indonesia: Surga di atas
Bumi -- Perjalanan Wisata yang takkan Terlupakan) sebagai sarana promosi
pariwisata Indonesia guna mendorong peningkatan arus wisatawan Arab Saudi ke
Indonesia.
KBRI Riyadh juga telah memberikan pelayanan
keprotokolan dengan memberikan fasilitasi kepada tamu/delegasi RI yang datang
ke wilayah akreditasi KBRI Riyadh. Sepanjang tahun 2015, tercatat 52 kunjungan
dengan jumlah tamu/delegasi sebanyak 317 orang. (A2f).
0 komentar:
Post a Comment