Sunday, 26 June 2016

RATUSAN WNI HADIRI PERINGATAN NUZULUL QURAN DI KBRI RIYADH


Dalam rangka melakukan pembinaan terhadap WNI khususnya sisi kerohanian dan memperkokoh kesatuan dan persatuan di antara mereka, KBRI Riyadh kembali menyelenggarakan kegiatan
dengan mengundang kehadiran masyarakat Indonesia melalui acara peringatan nuzulul Quran.
 Acara peringatan tersebut, diselenggarakan pada hari Jum’at malam, 24 Juni 2016 mulai pukul 21.30 dan telah dihadiri oleh sekitar 300 WNI yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat, baik itu tenaga kerja terampil maupun domestik, para siswa dan mahasiswa, perwakilan organisasi dan tokoh masyarakat serta keluarga besar KBRI Riyadh.
 Acara peringatan nuzulul Quran, pertama-tama telah dibuka oleh MC Unsil Habieb, dan dilanjutkan dengan pembacaan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang dibawakan oleh Qori, Ahmad Khudari, dan sambutan dari perwakilan masyarakat Indonesia, Abdul Malik.
 Dalam acara pokok, yaitu ceramah agama terkait dengan peristiwa nuzulul Quran, Duta Besar RI Riyadh, Bapak Agus Maftuh Abegebriel tampil sendiri sebagai penceramah. Dubes Agus, sebelum menjadi seorang Duta Besar beliau adalah Guru Besar di UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta yang memang terbiasa tampil di hadapan publik.
Terbukti, ceramah yang disampaikan Dubes Agus Maftuh dengan gaya khasnya banyak mengundang tepuk tangan hadirin. Dalam ceramahnya, Dubes Agus Maftuh tidak secara monoton menyampaikan isi ajaran agama, tapi juga memasukkan cerita-cerita faktual didukung dengan teknologi nirkabel yang menghubungkan layar proyektor dengan tabletnya dalam menampilkan isi ceramah, sehingga tersaji secara menarik. Ditambah dengan sajian musik dan lagu religi yang dibawakannya langsung yang disambut meriah oleh para hadirin.
Terkait nuzulul Quran, Dubes Agus Maftuh pada intinya menyampaikan bahwa untuk memahami kapan peristiwa nuzulul quran, hendaknya dibedakan antara dua kata, yaitu tanziilul quran dan inzaalul quran.
Dubes Agus Maftuh menjelaskan, “Kata tanziil yang berasalah dari kata kerja nazzala – yunazzilu atau artinya menurunkan, adalah merujuk kepada peristiwa dimana Al-Quran diturunkan secara gradual selama masa 22 tahun lebih kerasulan Nabi Muhammad SAW, dan diawali dengan turunnya surah Al-Alaq ayat 1-5 yang dibawa malaikat Jibril saat menemui Nabi Muhamamd SAW di gua Hiro. Peristiwa tersebut, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan,”
“Sementara kata Inzal berasal dari kata kerja anzala – yunzilu yang artinya juga menurunkan dan itu merujuk kepada peristiwa diturunkannya al-Quran secara langsung dan utuh sebagai satu kesatuan yang dimulai dari surah Al-Fatihan hingga surah An-Nas dari lauhul mahfuzh ke langit pertama sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surah Al-Qadr ayat 1, dimana peristiwa itu terjadi pada malam lailatul qodar,” jelas Dubes Agus Maftuh.
Dengan pemahaman tersebut, Dubes Agus menegaskan hendaknya tidak ada lagi perbedaan pendapat tentang kapan sebenarnya peristiwa nuzulul Quran harus diperingati, karena merujuk kepada kedua pemahaman dimaksud, dua-duanya terjadi di bulan Ramadhan yang mulia.
Dubes Agus Maftuh selanjutnya menjelaskan bahwa yang paling terpenting dari itu, adalah bagaimana kita bisa benar-benar memahami dan dapat mengamalkan isi al-Quran.
Untuk itu, Dubes Agus Maftuh mengingatkan di antara cara dalam memahami isi Al-Quran adalah dengan merujuk kepada Hadits-hadits Rasulullah SAW dimana beliau sendiri banyak menafsirkan Al-Quran baik melalui ucapan maupun tindakan beliau.
“Saat ini hadits-hadits tersebut telah terangkum dalam 9 buku hadits utama yaitu: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa'I, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Muwatto'Malik dan Sunan Ad-darimi, yang harus dipelajari oleh setiap muslim agar dapat memahami dan mengamalkan Al-Quran dengan baik dan benar, “ ujarnya.
Acara peringatan nuzulul Quran yang dilaksanakan KBRI Riyadh merupakan bagian dari rangkaian kegiatan selama bulan Ramadhan, dimana setiap malam KBRI Riyadh secara rutin menyelenggarakan sholat tarawih dan buka bersama yang telah dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu pertama pada tanggal 8 Juni 2016 dan kedua pada tanggal 18 Juni 2016. Sebelumnya, keluarga besar KBRI juga telah melaksanakan umroh bersama pada tanggal 9-10 Juni 2016 yang bertepatan dengan hari ke 4-5 Ramadhan.

Sumber: PF Pensosbud KBRI Riyadh 


0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2016 Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh All Right Reserved