RATUSAN WNI HADIRI PERINGATAN NUZULUL QURAN DI KBRI RIYADH
Dalam rangka melakukan pembinaan
terhadap WNI khususnya sisi kerohanian dan memperkokoh kesatuan dan persatuan
di antara mereka, KBRI Riyadh kembali menyelenggarakan kegiatan
dengan
mengundang kehadiran masyarakat Indonesia melalui acara peringatan nuzulul
Quran.
Acara peringatan tersebut,
diselenggarakan pada hari Jum’at malam, 24 Juni 2016 mulai pukul 21.30 dan
telah dihadiri oleh sekitar 300 WNI yang berasal dari berbagai lapisan
masyarakat, baik itu tenaga kerja terampil maupun domestik, para siswa dan
mahasiswa, perwakilan organisasi dan tokoh masyarakat serta keluarga besar KBRI
Riyadh.
Acara peringatan nuzulul Quran,
pertama-tama telah dibuka oleh MC Unsil Habieb, dan dilanjutkan dengan
pembacaan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang dibawakan oleh Qori, Ahmad
Khudari, dan sambutan dari perwakilan masyarakat Indonesia, Abdul Malik.
Dalam acara pokok, yaitu ceramah
agama terkait dengan peristiwa nuzulul Quran, Duta Besar RI Riyadh, Bapak Agus
Maftuh Abegebriel tampil sendiri sebagai penceramah. Dubes Agus, sebelum
menjadi seorang Duta Besar beliau adalah Guru Besar di UIN Sunan Kali Jaga
Yogyakarta yang memang terbiasa tampil di hadapan publik.
Terbukti, ceramah yang
disampaikan Dubes Agus Maftuh dengan gaya khasnya banyak mengundang tepuk
tangan hadirin. Dalam ceramahnya, Dubes Agus Maftuh tidak secara monoton
menyampaikan isi ajaran agama, tapi juga memasukkan cerita-cerita faktual
didukung dengan teknologi nirkabel yang menghubungkan layar proyektor dengan
tabletnya dalam menampilkan isi ceramah, sehingga tersaji secara menarik.
Ditambah dengan sajian musik dan lagu religi yang dibawakannya langsung yang
disambut meriah oleh para hadirin.
Terkait nuzulul Quran, Dubes Agus
Maftuh pada intinya menyampaikan bahwa untuk memahami kapan peristiwa nuzulul
quran, hendaknya dibedakan antara dua kata, yaitu tanziilul quran dan inzaalul
quran.
Dubes Agus Maftuh menjelaskan,
“Kata tanziil yang berasalah dari kata kerja nazzala – yunazzilu atau artinya
menurunkan, adalah merujuk kepada peristiwa dimana Al-Quran diturunkan secara
gradual selama masa 22 tahun lebih kerasulan Nabi Muhammad SAW, dan diawali
dengan turunnya surah Al-Alaq ayat 1-5 yang dibawa malaikat Jibril saat menemui
Nabi Muhamamd SAW di gua Hiro. Peristiwa tersebut, terjadi pada tanggal 17
Ramadhan,”
“Sementara kata Inzal berasal
dari kata kerja anzala – yunzilu yang artinya juga menurunkan dan itu merujuk
kepada peristiwa diturunkannya al-Quran secara langsung dan utuh sebagai satu
kesatuan yang dimulai dari surah Al-Fatihan hingga surah An-Nas dari lauhul
mahfuzh ke langit pertama sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surah Al-Qadr
ayat 1, dimana peristiwa itu terjadi pada malam lailatul qodar,” jelas Dubes Agus
Maftuh.
Dengan pemahaman tersebut, Dubes
Agus menegaskan hendaknya tidak ada lagi perbedaan pendapat tentang kapan
sebenarnya peristiwa nuzulul Quran harus diperingati, karena merujuk kepada
kedua pemahaman dimaksud, dua-duanya terjadi di bulan Ramadhan yang mulia.
Dubes Agus Maftuh selanjutnya
menjelaskan bahwa yang paling terpenting dari itu, adalah bagaimana kita bisa
benar-benar memahami dan dapat mengamalkan isi al-Quran.
Untuk itu, Dubes Agus Maftuh
mengingatkan di antara cara dalam memahami isi Al-Quran adalah dengan merujuk
kepada Hadits-hadits Rasulullah SAW dimana beliau sendiri banyak menafsirkan
Al-Quran baik melalui ucapan maupun tindakan beliau.
“Saat ini hadits-hadits tersebut
telah terangkum dalam 9 buku hadits utama yaitu: Shahih Bukhari, Shahih Muslim,
Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa'I, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad,
Muwatto'Malik dan Sunan Ad-darimi, yang harus dipelajari oleh setiap muslim
agar dapat memahami dan mengamalkan Al-Quran dengan baik dan benar, “ ujarnya.
Acara peringatan nuzulul Quran
yang dilaksanakan KBRI Riyadh merupakan bagian dari rangkaian kegiatan selama
bulan Ramadhan, dimana setiap malam KBRI Riyadh secara rutin menyelenggarakan
sholat tarawih dan buka bersama yang telah dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu
pertama pada tanggal 8 Juni 2016 dan kedua pada tanggal 18 Juni 2016.
Sebelumnya, keluarga besar KBRI juga telah melaksanakan umroh bersama pada
tanggal 9-10 Juni 2016 yang bertepatan dengan hari ke 4-5 Ramadhan.
Sumber: PF Pensosbud KBRI Riyadh
0 komentar:
Post a Comment