Riyadh, Pekan ini, Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh (FSWNIR) menginjak usianya yang kedua

Forum yang diasuh Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul ‘Ulama (MWCI NU) Riyadh ini membuktikan kehadirannya untuk WNI dan TKI di Riyadh dengan mengadakan penyuluhan hukum bagi warga negera Indonesia pada acara harlahnya kemarin (11/2).

Acara yang dimulai pada pukul 21.00 WAS dengan pembacaan surat Yaa-siin tersebut semakin meriah dengan turut hadirnya Bapak Muhibuddin Thaib (Atase Hukum KBRI Riyadh), PCI NU dan GP. Ansor Arab Saudi, beberapa tokoh masyarakat serta para mahasiswa Indonesia dari Universitas Malik Su’ud & Jami’atul Imam.

“Kami sudah mengikuti kegiatan kawan-kawan di Riyadh. Dan alhamdulillah, antusiasme masyarakat Indonesia di Riyadh berbeda dengan di Jeddah”, ujar Bapak Maksum Jalal (Ketua Gerakan Pemuda Ansor Arab Saudi) dalam penyambutannya.

“Kalau di Jeddah, kita tidak bisa bikin acara di malam Jum’at karena masih hari kerja. Beda dengan di sini”, ungkapnya.

Pada kesempatan kali ini juga Bapak Muhibuddin Thaib mengungkapkan kebahagiaannya dapat bertemu warga nahdliyyin di Riyadh.

“Saya senang sekali FSWNIR menggunakan motto hadits Man ahabba an yubsatha lahu fi rizqihi, wa yunsya’a lahu fi atsarihi, fal-yashil rahimahu. Dengan menggunakan nama Silaturrahim ini artinya kita menyampaikan dua doa -rezeki dan panjang umur-“, tutur beliau.

“Forum silaturrahim yang kita bangun ini mudah-mudahan diberkahi Allah SWT”.

Waktu semakin malam namun hadirin semakin bersemangat menyimak berbagai penjelasan dari Bapak Muhibuddin mengenai hukum-hukum yang berlaku di Arab Saudi.

Acara peringatan milad FSWNIR ini juga merupakan perpisahan bagi salah satu penggiat forum tersebut karena beliau harus kembali ke tanah air, yaitu Bapak Ismail Al .

“Kepada para hadirin dan kawan-kawan terdekat, saya mohon amat sangat pintu maafnya”, ujarnya sambil menahan tangis.

Nuansa keakraban dan kemesraan pada malam itu kian melekat dengan adanya shalawat bersama diiringi Aswaja Al Banjari Group dan lantunan qasidah lainnya seperti Ya Hanana, Ahmad ya Habibi, dll.

Acara dilanjut dengan pemberian cendramata kepada Bapak Muhibuddin Thaib -selaku Atase Hukum KBRI Riyadh-, PCINU Arab Saudi, dan Bapak Ismail Al.

Suasana harlah semakin seru dengan diadakannya kuis berhadiah sebagai puncak acara -sebelum pembacaan doa/penutup-. Beberapa hadirin berhasil membawa pulang hadiah menarik dan satu smartphone setelah mereka bisa menjawab pertanyaan dari panitia dengan tepat. (HT)