Thursday, 2 July 2015

Pengurus Besar Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh (FSWNIR) sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih banyak kepada KBRI RIYADH


Pengurus Besar Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh (FSWNIR) sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih banyak kepada KBRI RIYADH yang telah menyelamatkan 2 Warga Indonesia
(Papat Patimah Bt. Suhanda dan Karipah Bt. Rasam Wariyan) atas penganiayaan majikan.Jazaakumullahu khoiral jaza'.

-------------------

Bulan Ramadhan tahun 2015 membawa berkah luar biasa bagi perlindungan TKW, khususnya di wilayah kerja KBRI Riyadh. Di hari ke-13 Bulan Ramadhan tahun 1436 H atau tepatnya tanggal 30 Juni 2015, Tim Perlindungan WNI KBRI Riyadh berhasil membebaskan 2 orang TKW korban penganiayaan majikan, yakni Papat Patimah Bt. Suhanda dan Karipah Bt. Rasam Wariyan.
Tim yang dipimpin Sekretaris Ketiga KBRI Riyadh, Chairil Anhar Siregar telah menempuh jarak sekitar 340 KM untuk mencapai Kota Ahsa, tempat tinggal majikan kedua TKW tersebut. “Kami berangkat pukul 6 pagi, dan menempuh hampir 4 jam perjalanan darat di bawah terik matahari yang mencapai suhu 50 derajat Celcius,” buka Chairil. “Namun itu tidak menyurutkan semangat Tim untuk mengupayakan pembebasan kedua TKW tersebut”.
Papat Patimah yang berangkat sejak 2010 untuk bekerja sebagai PLRT di Arab Saudi dilaporkan telah mendapat kekerasan fisik dari majikannya, mulai dari pemukulan, ditelanjangi ketika meminta gajinya sampai difitnah melakukan sihir. Berita mengenai Papat Patimah sempat meramaikan media massa nasional sepanjang tahun 2014 lalu.
Sedangkan Karipah mengaku hampir setiap hari dipukuli majikan perempuannya yang berstatus janda. Ia juga pernah ditampar sampai berdarah dan sempat dilaporkan ke polisi setempat atas tuduhan sihir.
Upaya pembebasan keduanya penuh lika liku. Negosiasi pembebasan Papat Patimah membutuhkan waktu dan birokrasi yang tidak sederhana, mulai dari meminta bantuan Kapolres Ahsa sampai menemui Kapolsek Rokikoh untuk mendorong majikannya menyerahkan Papat.
Tak kalah serunya upaya pembebasan Karipah. Karena majikan tidak pernah membawanya ke luar, ia tidak dapat mendeskripsikan lokasi tempat tinggalnya. Karipah hanya ingat kalau rumah majikannya berada dekat rumah makan siap saji Herfy. “Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya mencari orang di kota seluas 534.000 KM² dengan patokan lokasi hanya restoran fast food,” ujar Chairil yang langsung ditimpali anggota Tim yang lain, “mana sedang puasa lagi..”
Chairil lebih lanjut menjelaskan bahwa saat ini, keduanya Alhamdulillah sudah diamankan dan ditampung sementara di Ruhama, yaitu transit house yang dikelola KBRI Riyadh. Keduanya telah menyatakan keinginan untuk segera pulang ke Indonesia, namun karena belum menerima sisa gaji selama 3 tahun, sementara kepulangannya ditunda dan KBRI Riyadh akan terus memperjuangkan seluruh hak keuangan keduanya.
"Kami berkomitmen menuntaskan kasus keduanya, Insya Allah sampai seluruh hak keuangannya diterima. Kami harap keduanya dan pihak keluarga di Indonesia dapat bersabar sampai prosesnya membuahkan hasil. Karena jangan sampai mereka pulang dengan tangan hampa,” tutup Chairil. (A2F) 


Sumber: Fungsi Penerangan Kbri Riyadh

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2016 Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh All Right Reserved