Saturday, 23 May 2015

Edisi Kelima Kajian Kitab "Sullamut Taufiq"


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

ﻭﺍﻟﻘﺴﻢ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﺍﻻﻗﻮﺍﻝ ﻭﻫﻲ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﺟﺪﺍ ﻻ ﺗﻨﺤﺼﺮ ﻣﻨﻬﺎ أﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻤﺴﻠﻢ ﻳﺎﻛﺎﻓﺮ ﺍﻭ ﻳﺎ ﻳﻬﻮﺩﻱ ﺍﻭ ﻳﺎﻧﺼﺮﺍﻧﻲ ﺍﻭ ﻳﺎﻋﺪﻳﻢ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻣﺮﻳﺪﺍ بذلك ﺍﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟمخاطب ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻳﻦ كفر ﺍﻭ ﻳﻬﻮﺩﻳﺔ ﺍﻭ ﻧﺼﺮﺍﻧﻴﺔ ﺍﻭ ﻟﻴﺲ ﺑﺪﻳﻦ ﻭﻛﺎلسخرية ﺑﺎﺳﻢ ﻣﻦ أسمائه ﺗﻌﻠﻰ
ﺍﻭﻭﻋﺪﻩ ﺍﻭﻭﻋﻴﺪﻩ ﻣﻤﻦ ﻻ ﻳﺨﻔﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻧﺴﺒﺔ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻴﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﻛﺎﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻮ ﺍﻣﺮنى ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻜﺬﺍ ﻟﻢ ﺍﻓﻌﻠﻪ ﺍﻭ ﻟﻮ ﺻﺎرت ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻓﻲ ﺟﻬﺔ ﻛﺬﺍ ﻣﺎ ﺻﻠﻴﺖ ﺍﻭ ﻟﻮ ﺍﻋﻄﺎﻧﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻣﺎﺩﺧﻠﺘﻬﺎ ﻣﺴﺘﺨﻔﺎ ﺍﻭ ﻣﻈﻬﺮﺍ ﻟﻠﻌﻨﺎﺩ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻞ ﻭﻛﺄﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻮ ﺁﺧﺬ ﻧﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺘﺮﻙ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﻊ ﻣﺎ ﺍﻧﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺮﺽ ظلمنى ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﻟﻔﻌﻞ ﺣﺪﺙ ﻫﺬﺍ ﺑﻐﻴﺮ ﺗﻘﺪﻳﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻭ ﻟﻮ ﺷﻬﺪ ﻋﻨﺪى ﺍﻻﻧﺒﻴﺎﺀ ﺍﻭ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺍﻭ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﻜﺬﺍ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﺘﻬﻢ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﻻ ﺍﻓﻌﻞ ﻛﺬﺍ ﻭﺍﻥ ﻛﺎﻥ ﺳﻨﺔ يقصد ﺍﻻﺳﺘﻬﺰﺍﺀ ﺍﻭ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ فلان ﻧﺒﻴﺎ ﻣﺎ ﺍﻣﻨﺖ ﺑﻪ ﺍﻭ ﺍﻋﻄﺎﻩ ﻋﺎﻟﻢ ﻓﺘﻮﻯ ﻓﻘﺎﻝ : ﺍﻳﺶ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻣﺮﻳﺪﺍ ﺍﻻﺳﺘﺨﻔﺎﻑ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﻟﻌﻨﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻋﺎﻟﻢ ﻣﺮﻳﺪﺍ ﺍﻻﺳﺘﻐﺮﺍﻕ ﺍﻟﺸﺎﻣﻞ ﻷﺣﺪ ﺍﻻﻧﺒﻴﺎﺀ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﺍﻧﺎ بريئ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻭ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺍﻭ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻭ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﺍﻭ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﺍﻭ ﻣﻦ ﺍلإﺳﻼﻡ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﻟﺤﻜﻢ ﺣﻜﻢ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺍﻻﺣﻜﺎﻡ ﺍلشرعية ﻟﻴﺲ ﻫﺬﺍﺍﻟﺤﻜﻢ ﺍﻭﻻ أﻋﺮﻑ ﺍﻟﺤﻜﻢ ﻣﺴﺘﻬﺰﺋﺎ ﺑﺤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻭﻗﺎﻝ ﻭﻗﺪ ﻣﻸ ﻭﻋﺎﺀ ﻭﻛﺄﺳﺎ ﺩﻫﺎﻗﺎ ﺍﻭ ﺍﻓﺮﻍ ﺷﺮﺍﺑﺎ ﻓﻜﻨﺖ ﺷﺮﺍﺑﺎ ﺍﻭ ﻋﻨﺪ ﻭﺯﻥ ﺍﻭﻛﻴﻞ ﻭﺍﺫﺍ كالوﻫﻢ ﺍﻭ ﻭﺯﻧﻮﻫﻢ ﻳﺨﺴﺮﻭﻥ ﺍﻭ ﻋﻨﺪ ﺭﺅﻳﺔ ﺟﻤﻊ ﻭﺣﺸﺮﻧﺎﻫﻢ ﻓﻠﻢ ﻧﻐﺎﺩﺭ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﺣﺪﺍ ﺑﻘﺼﺪ ﺍﻻﺳﺘﺨﻔﺎﻑ ﺍﻭ الاستهزاء ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻞ ﻭﻛﺬﺍ ﻛﻞ ﻣﻮﺿﻊ ﺍﺳﺘﻌﻤﻞ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﺎﻥ ﻛﺎﻥ ﺑﻐﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻘﺼﺪ ﻓﻼ ﻳﻜﻔﺮ ﻟﻜﻦ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺣﻤﺪ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﺗﺒﻌﺪ ﺣﺮﻣﺘﻪ ﻭﻛﺬﺍ ﻳﻜﻔﺮ ﻣﻦ ﺷﺘﻢ ﻧﺒﻴﺎ ﺍﻭ ﻣﻠﻜﺎ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﺍﻛﻮﻥ ﻗﻮﺍﺩﺍ ﺍﻥ ﺻﻠﻴﺖ ﺍﻭﻣﺎ ﺍصبحت خيرا ﻣﻨﺬ ﺻﻠﻴﺖ ﺍﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻻ ﺗﺼﻠﺢ ﻟﻲ يقصد ﺍﻻﺳﺘﺨﻔﺎﻑ ﺑﻬﺎ ﺍﻭ ﺍﻻﺳﺘﻬﺰﺍﺀ ﺍﻭﺳﺘﺤﻼﻝ ﺗﺮﻛﻬﺎ ﺍﻭﺍﻟﺘﺸﺎؤﻡ ﺑﻬﺎ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﻟﻤﺴﻠﻢ ﺍﻧﺎ ﻋﺪﻭﻙ ﻭﻋﺪﻭ ﻧﺒﻴﻚ ﺍﻭ ﻟﺸﺮﻳﻒ ﺍﻧﺎ ﻋﺪﻭﻙ ﻭﻋﺪﻭ ﺟﺪﻙ ﻣﺮﻳﺪﺍ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻭ ﻳﻘﻮﻝ ﺷﻴﺄ ﻣﻦ ﻧﺤﻮ ﻫﺬﻩ ﺍﻻﻟﻔﺎﻅ ﺍﻟﺒﺸﻴﻌﺔ ﺍﻟﺸﻨﻴﻌﺔ ﻭﻗﺪ ﻋﺪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻭﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻴﺎﺽ ﺭﺣﻤﻬﻤﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﻠﻰ ﻓﻲ ﻛﺘﺎبيهما ﺍﻻﻋﻼﻡ ﻭﺍﻟﺸﻔﺎ أﺷﻴﺄ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﺍﻻﻃﻼﻉ عليهما ﻓﺎﻥ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻌﺮﻑ ﺍﻟﺸﺮ ﻳﻘﻊ ﻓﻴﻪ ﻭﺣﺎﺻﻞ ﺍﻛﺜﺮ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻌﺒﺎﺭﺍﺕ ﻳﺮﺟﻊ ﺍﻟﻰ ﺍﻥ ﻛﻞ ﻋﻘﺪ ﺍﻭ ﻓﻌﻞ ﺍﻭ ﻗﻮﻝ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺍﺳﺘﻬﺎﻧﺔ ﺍﻭ ﺍﺳﺘﺤﻔﺎﻑ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻭ كتبه ﺍﻭ ﺭسله ﺍﻭ ﻣﻼﺋﻜﺘﻪ ﺍﻭ ﺷﻌﺎﺋﺮﻩ ﺍﻭ ﻣﻌﺎﻟﻢ ﺩﻳﻨﻪ ﺍﻭ ﺍﺣﻜﺎﻣﻪ ﺍﻭ ﻭﻋﺪﻩ ﺍﻭ ﻭﻋﻴﺪﻩ ﻛﻔﺮ ﺍﻭ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﻓﻠﻴﺤﺬر ﺍﻻﻧﺴﺎﻥ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺟﻬﺪﻩ

3. Bagian murtad yang ketiga yaitu berupa ucapan-ucapan dan hal ini sangat banyak sekali shingga tidak bisa dirangkum atau dihitung,dan termasuk dari murtad yang ketiga ini adalah:
a). Seperti ucapan seseorang kepada orang muslim “Hai orang kafir”, “Hai orang yahudi”, “Hai orang nasrani”, ”Hai orang yang tak beragama”. Orang yang berkata tersebut mempunyai maksud bahwa ia memanggil orang yang kafir,memanggil orang yang yahudi,memanggil orang yang nasrani dan memanggil orang yang tak beragama,tapi apabila dengan ucapan-ucapan tersebut seperti “Hai orang kafir” ia bermaksud kepada orang yang mengingkari nikmat atau bermaksud pada orang yang melakukan perbuatan-perbuatan orang kafir, maka hal tersebut tidak menjadikannnya kufur.
b). Menghina, merendahkan salah satu dari nama-nama Allah,janji-janji Allah seperti surga,pahala atau ancaman-ancaman Allah seperti neraka dan siksaan. Yakni apapun yang tidak pantas disandarkan kepada Allah.
c). Seperti perkataan seseorang “Andaikan Allah memerintahkan kepadaku untuk melakukan ini maka saya tidak akan mengerjakannya (tidak mau)”,atau ucapan seorang “Andaikan kiblat menghadap arah ini maka saya tidak akan sholat menghadapnya”, “Andaikan Allah memberiku surga,niscaya saya tidak akan memasukinya”,karena semua ucapan tersebut meremeh dan merendahkan atau menampakkan pertentangan.
d). Seperti perkataan seseorang “Andaikan Allah menyiksaku sebab meninggalkan sholat,sedangkan saya dalam keadaan sakit berarti Allah menganiaya saya”.
e). Seperti perkataan seseorang pada suatu kejadian “ Adanya kejadian ini bukan takdir dari Allah”.
f). Seperti perkataan seseorang "Andaikan para Nabi,para Malaikat dan seluruh umat islam menyaksikan (menjadi saksi) tentang sesuatu disisiku maka niscaya saya tidak akan menerimanya (tidak membenarkannya)”.
g). Perkataan seseorang yang dikatan kepadanya "Potonglah kuku-kukumu,cukurlah kumismu karna semua itu sunnah rasul" kemudian dia berkata "Saya tidak pernah mau melakukannya meskipun semua itu adalah sunah",ucapan tersebut bertujuan meremehkannya.
h). Ucapan seseorang "Andai si fulan adalah nabi maka saya tidak mau mempercayainya, begitu juga ucapannnya”, "Sungguh saya sangat mencintai putra dan istriku melebihi apapun (melebihi alloh dan rasulnya)”.
i). Ucapan seseorang ketika mendengar seorang ulamak memberi penjelasan tentang hukum syariat (berfatwa) dia berkata "Syariat yang manakah ini?" dengan tujuan meremehkan.
j). Ucapan seseorang “Semoga laknat Alloh terlimpahkan kepada semua orang alim” dengan ucapannya dia berkehendak keseluruhan yang menyangkut salah satu dari para nabi.
k). Ucapan seseorang “Saya terlepas dari Alloh,para Malaikat,Nabi,Al Qur’an (firman Alloh),syari’at,atau dari agama, l) Ucapan seseorang kepada salah satu hukum dari hukum-hukum syariat “Ini bukanlah hukum syariat”,
m). Ucapan seseorang “Saya tidak kenal hukum syariat” dengan maksud meremeh atau merendahkan hukum Allah.
 n). Ucapan seseorang “ﻭﻛﺄﺳﺎ ﺩﻫﺎﻗﺎ” sambil mengisi bejana atau ucapan seseorang “ﻓﻜﻨﺖ ﺷﺮﺍﺑﺎ” sambil menuang minuman yang semua itu dengan tujuan meremehkan.
o). Ucapan seseorang ketika berada di sisi timbangan atau takaran “ﻭﺍﺫﺍ كالوﻫﻢ ﺍﻭ ﻭﺯﻧﻮﻫﻢ ﻳﺨﺴﺮﻭﻥ “ dengan tujuan merendahkan atau meremehkan.
p). Ucapan seseorang ketika melihat rombongan “ﻭﺣﺸﺮﻧﺎﻫﻢ ﻓﻠﻢ ﻧﻐﺎﺩﺭ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﺣﺪﺍ“ dengan tujuan menghina, merendahkan. Demikian juga setiap ayat Al Qur'an yang dibaca disuatu tempat dengan tujuan meremeh dan merendahkannya. Jika tidak ada tujuan demikian maka tidak menyebabkan kekufuran, akan tetapi Syeh Ahmad bin Muhammad bin Hajar Al Haitami berkomentar bahwa hal tersebut tidak jauh dari keharaman (tetap haram).
q). Mencaci maki para nabi dan para malaikat.
r). Ucapan seseorang "Jika saya sholat maka pasti saya menjadi wanita pelacur,sejak saya sholat saya tidak pernah mendapatkan kebaikan,baik dari urusan harta benda atau lainnya,sholat tidaklah pantas bagi diriku" dengan tujuan menghina sholat, meremehkan,atau menganggap halal meninggalkan sholat,menganggap selalu mendapatkan keburukan sebab sholat seperti sebab sholat keluargaku meninggal,sebab sholat daganganku rugi dan lain sebagainya.
s). Ucapan seseorang kepada orang islam lainnya "Aku ini musuhmu dan musuh Nabimu" atau berkata kepada keturunan Rasululloh "Aku adalah musuhmu dan kakekmu" dia bermaksud pada Nabi Muhammad.
t). Ucapan seseorang dengan ucapan yang serupa dengan ucapan-ucapan diatas yakni sama buruknya. Sungguh Syeh Ahmad bin Muhammad bin Hajar Al Haitami didalam kitabnya Al I'lam Biqowathi'il islam dan Imam Al Qodi Iyad didalam kitabnya Assyifa,menghitung,menerangkan banyaknya perkara-perkara murtad (hukum-hukum murtad) oleh karnanya sudah sepantasnya bagi kita untuk membuka dan mempelajari dua kitab tersebut maka siapapun yang tidak mengerti keburukan,kerusakan,kedhaliman tentu dia akan terjerumus kedalamnya. Inti dari bagian besar keterangan-keterangan di atas dikembalikan kepada sesungguhnya setiap aqidah,perbuatan,dan atau ucapan yang menunjukkan penghinaan atau meremehkan Alloh,kitab-kitabnya,para utusannya,para malaikat,syi'ar-syi'ar agama yakni bangunan yang digunakan untuk keagamaan seperti masjid,pondok,madrasah dan lain sebagainya,atau tanda-tanda agama,hukum-hukum Alloh,janji (surga, pahala),ancaman (siksa, neraka) adalah bahwa semua itu memiliki dua hukum yakni kufur,jika bukan kufur maka berdosa (maksiat). Oleh karnanya semua manusia haruslah merasa takut,waspada dan hati-hati sekuat tenaga terhadap hal-hal tersebut di atas. Wallohu A'lam

Darul Ihya' hal 11 – 14


Oleh: Al_Ustad Imam Bukhori Hafidzahullah

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2016 Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh All Right Reserved