Edisi Kelima Kajian Kitab "Sullamut Taufiq"
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
ﻭﺍﻟﻘﺴﻢ
ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﺍﻻﻗﻮﺍﻝ ﻭﻫﻲ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﺟﺪﺍ ﻻ ﺗﻨﺤﺼﺮ ﻣﻨﻬﺎ أﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻤﺴﻠﻢ ﻳﺎﻛﺎﻓﺮ ﺍﻭ ﻳﺎ ﻳﻬﻮﺩﻱ ﺍﻭ
ﻳﺎﻧﺼﺮﺍﻧﻲ ﺍﻭ ﻳﺎﻋﺪﻳﻢ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻣﺮﻳﺪﺍ بذلك ﺍﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟمخاطب ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻳﻦ كفر ﺍﻭ ﻳﻬﻮﺩﻳﺔ
ﺍﻭ ﻧﺼﺮﺍﻧﻴﺔ ﺍﻭ ﻟﻴﺲ ﺑﺪﻳﻦ ﻭﻛﺎلسخرية ﺑﺎﺳﻢ ﻣﻦ أسمائه ﺗﻌﻠﻰ
ﺍﻭﻭﻋﺪﻩ ﺍﻭﻭﻋﻴﺪﻩ ﻣﻤﻦ ﻻ ﻳﺨﻔﻰ
ﻋﻠﻴﻪ ﻧﺴﺒﺔ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻴﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﻛﺎﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻮ ﺍﻣﺮنى ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻜﺬﺍ ﻟﻢ ﺍﻓﻌﻠﻪ ﺍﻭ ﻟﻮ ﺻﺎرت
ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻓﻲ ﺟﻬﺔ ﻛﺬﺍ ﻣﺎ ﺻﻠﻴﺖ ﺍﻭ ﻟﻮ ﺍﻋﻄﺎﻧﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻣﺎﺩﺧﻠﺘﻬﺎ ﻣﺴﺘﺨﻔﺎ ﺍﻭ ﻣﻈﻬﺮﺍ
ﻟﻠﻌﻨﺎﺩ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻞ ﻭﻛﺄﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻮ ﺁﺧﺬ ﻧﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺘﺮﻙ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﻊ ﻣﺎ ﺍﻧﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺮﺽ ظلمنى
ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﻟﻔﻌﻞ ﺣﺪﺙ ﻫﺬﺍ ﺑﻐﻴﺮ ﺗﻘﺪﻳﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻭ ﻟﻮ ﺷﻬﺪ ﻋﻨﺪى ﺍﻻﻧﺒﻴﺎﺀ ﺍﻭ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺍﻭ ﺟﻤﻴﻊ
ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﻜﺬﺍ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﺘﻬﻢ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﻻ ﺍﻓﻌﻞ ﻛﺬﺍ ﻭﺍﻥ ﻛﺎﻥ ﺳﻨﺔ يقصد ﺍﻻﺳﺘﻬﺰﺍﺀ ﺍﻭ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ
فلان ﻧﺒﻴﺎ ﻣﺎ ﺍﻣﻨﺖ ﺑﻪ ﺍﻭ ﺍﻋﻄﺎﻩ ﻋﺎﻟﻢ ﻓﺘﻮﻯ ﻓﻘﺎﻝ : ﺍﻳﺶ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻣﺮﻳﺪﺍ ﺍﻻﺳﺘﺨﻔﺎﻑ ﺍﻭ
ﻗﺎﻝ ﻟﻌﻨﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻋﺎﻟﻢ ﻣﺮﻳﺪﺍ ﺍﻻﺳﺘﻐﺮﺍﻕ ﺍﻟﺸﺎﻣﻞ ﻷﺣﺪ ﺍﻻﻧﺒﻴﺎﺀ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﺍﻧﺎ بريئ ﻣﻦ
ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻭ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺍﻭ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻭ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﺍﻭ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﺍﻭ
ﻣﻦ ﺍلإﺳﻼﻡ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﻟﺤﻜﻢ ﺣﻜﻢ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺍﻻﺣﻜﺎﻡ ﺍلشرعية ﻟﻴﺲ ﻫﺬﺍﺍﻟﺤﻜﻢ ﺍﻭﻻ أﻋﺮﻑ ﺍﻟﺤﻜﻢ
ﻣﺴﺘﻬﺰﺋﺎ ﺑﺤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻭﻗﺎﻝ ﻭﻗﺪ ﻣﻸ ﻭﻋﺎﺀ ﻭﻛﺄﺳﺎ ﺩﻫﺎﻗﺎ ﺍﻭ ﺍﻓﺮﻍ ﺷﺮﺍﺑﺎ ﻓﻜﻨﺖ ﺷﺮﺍﺑﺎ ﺍﻭ ﻋﻨﺪ
ﻭﺯﻥ ﺍﻭﻛﻴﻞ ﻭﺍﺫﺍ كالوﻫﻢ ﺍﻭ ﻭﺯﻧﻮﻫﻢ ﻳﺨﺴﺮﻭﻥ ﺍﻭ ﻋﻨﺪ ﺭﺅﻳﺔ ﺟﻤﻊ ﻭﺣﺸﺮﻧﺎﻫﻢ ﻓﻠﻢ ﻧﻐﺎﺩﺭ ﻣﻨﻬﻢ
ﺍﺣﺪﺍ ﺑﻘﺼﺪ ﺍﻻﺳﺘﺨﻔﺎﻑ ﺍﻭ الاستهزاء ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻞ ﻭﻛﺬﺍ ﻛﻞ ﻣﻮﺿﻊ ﺍﺳﺘﻌﻤﻞ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﺎﻥ
ﻛﺎﻥ ﺑﻐﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻘﺼﺪ ﻓﻼ ﻳﻜﻔﺮ ﻟﻜﻦ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺣﻤﺪ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﺗﺒﻌﺪ ﺣﺮﻣﺘﻪ
ﻭﻛﺬﺍ ﻳﻜﻔﺮ ﻣﻦ ﺷﺘﻢ ﻧﺒﻴﺎ ﺍﻭ ﻣﻠﻜﺎ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﺍﻛﻮﻥ ﻗﻮﺍﺩﺍ ﺍﻥ ﺻﻠﻴﺖ ﺍﻭﻣﺎ ﺍصبحت خيرا ﻣﻨﺬ
ﺻﻠﻴﺖ ﺍﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻻ ﺗﺼﻠﺢ ﻟﻲ يقصد ﺍﻻﺳﺘﺨﻔﺎﻑ ﺑﻬﺎ ﺍﻭ ﺍﻻﺳﺘﻬﺰﺍﺀ ﺍﻭﺳﺘﺤﻼﻝ ﺗﺮﻛﻬﺎ ﺍﻭﺍﻟﺘﺸﺎؤﻡ
ﺑﻬﺎ ﺍﻭ ﻗﺎﻝ ﻟﻤﺴﻠﻢ ﺍﻧﺎ ﻋﺪﻭﻙ ﻭﻋﺪﻭ ﻧﺒﻴﻚ ﺍﻭ ﻟﺸﺮﻳﻒ ﺍﻧﺎ ﻋﺪﻭﻙ ﻭﻋﺪﻭ ﺟﺪﻙ ﻣﺮﻳﺪﺍ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻭ ﻳﻘﻮﻝ ﺷﻴﺄ ﻣﻦ ﻧﺤﻮ ﻫﺬﻩ ﺍﻻﻟﻔﺎﻅ ﺍﻟﺒﺸﻴﻌﺔ ﺍﻟﺸﻨﻴﻌﺔ ﻭﻗﺪ ﻋﺪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺣﻤﺪ
ﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻭﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻴﺎﺽ ﺭﺣﻤﻬﻤﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﻠﻰ ﻓﻲ ﻛﺘﺎبيهما ﺍﻻﻋﻼﻡ ﻭﺍﻟﺸﻔﺎ أﺷﻴﺄ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ
ﺍﻻﻃﻼﻉ عليهما ﻓﺎﻥ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻌﺮﻑ ﺍﻟﺸﺮ ﻳﻘﻊ ﻓﻴﻪ ﻭﺣﺎﺻﻞ ﺍﻛﺜﺮ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻌﺒﺎﺭﺍﺕ ﻳﺮﺟﻊ ﺍﻟﻰ ﺍﻥ ﻛﻞ
ﻋﻘﺪ ﺍﻭ ﻓﻌﻞ ﺍﻭ ﻗﻮﻝ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺍﺳﺘﻬﺎﻧﺔ ﺍﻭ ﺍﺳﺘﺤﻔﺎﻑ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻭ كتبه ﺍﻭ ﺭسله ﺍﻭ ﻣﻼﺋﻜﺘﻪ ﺍﻭ
ﺷﻌﺎﺋﺮﻩ ﺍﻭ ﻣﻌﺎﻟﻢ ﺩﻳﻨﻪ ﺍﻭ ﺍﺣﻜﺎﻣﻪ ﺍﻭ ﻭﻋﺪﻩ ﺍﻭ ﻭﻋﻴﺪﻩ ﻛﻔﺮ ﺍﻭ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﻓﻠﻴﺤﺬر ﺍﻻﻧﺴﺎﻥ ﻣﻦ
ﺫﻟﻚ ﺟﻬﺪﻩ
3. Bagian murtad yang ketiga yaitu berupa
ucapan-ucapan dan hal ini sangat banyak sekali shingga tidak bisa dirangkum
atau dihitung,dan termasuk dari murtad yang ketiga ini adalah:
a). Seperti ucapan seseorang kepada orang
muslim “Hai orang kafir”, “Hai orang yahudi”, “Hai orang nasrani”, ”Hai orang
yang tak beragama”. Orang yang berkata tersebut mempunyai maksud bahwa ia
memanggil orang yang kafir,memanggil orang yang yahudi,memanggil orang yang
nasrani dan memanggil orang yang tak beragama,tapi apabila dengan ucapan-ucapan
tersebut seperti “Hai orang kafir” ia bermaksud kepada orang yang mengingkari
nikmat atau bermaksud pada orang yang melakukan perbuatan-perbuatan orang
kafir, maka hal tersebut tidak menjadikannnya kufur.
b). Menghina, merendahkan salah satu dari
nama-nama Allah,janji-janji Allah seperti surga,pahala atau ancaman-ancaman
Allah seperti neraka dan siksaan. Yakni apapun yang tidak pantas disandarkan
kepada Allah.
c). Seperti perkataan seseorang “Andaikan
Allah memerintahkan kepadaku untuk melakukan ini maka saya tidak akan
mengerjakannya (tidak mau)”,atau ucapan seorang “Andaikan kiblat menghadap arah
ini maka saya tidak akan sholat menghadapnya”, “Andaikan Allah memberiku surga,niscaya
saya tidak akan memasukinya”,karena semua ucapan tersebut meremeh dan
merendahkan atau menampakkan pertentangan.
d). Seperti perkataan seseorang “Andaikan
Allah menyiksaku sebab meninggalkan sholat,sedangkan saya dalam keadaan sakit
berarti Allah menganiaya saya”.
e). Seperti perkataan seseorang pada suatu
kejadian “ Adanya kejadian ini bukan takdir dari Allah”.
f). Seperti perkataan seseorang
"Andaikan para Nabi,para Malaikat dan seluruh umat islam menyaksikan
(menjadi saksi) tentang sesuatu disisiku maka niscaya saya tidak akan
menerimanya (tidak membenarkannya)”.
g). Perkataan seseorang yang dikatan kepadanya
"Potonglah kuku-kukumu,cukurlah kumismu karna semua itu sunnah rasul"
kemudian dia berkata "Saya tidak pernah mau melakukannya meskipun semua
itu adalah sunah",ucapan tersebut bertujuan meremehkannya.
h). Ucapan seseorang "Andai si fulan
adalah nabi maka saya tidak mau mempercayainya, begitu juga ucapannnya”,
"Sungguh saya sangat mencintai putra dan istriku melebihi apapun (melebihi
alloh dan rasulnya)”.
i). Ucapan seseorang ketika mendengar seorang
ulamak memberi penjelasan tentang hukum syariat (berfatwa) dia berkata
"Syariat yang manakah ini?" dengan tujuan meremehkan.
j). Ucapan seseorang “Semoga laknat Alloh
terlimpahkan kepada semua orang alim” dengan ucapannya dia berkehendak
keseluruhan yang menyangkut salah satu dari para nabi.
k). Ucapan seseorang “Saya terlepas dari
Alloh,para Malaikat,Nabi,Al Qur’an (firman Alloh),syari’at,atau dari agama, l)
Ucapan seseorang kepada salah satu hukum dari hukum-hukum syariat “Ini bukanlah
hukum syariat”,
m). Ucapan seseorang “Saya tidak kenal hukum
syariat” dengan maksud meremeh atau merendahkan hukum Allah.
n).
Ucapan seseorang “ﻭﻛﺄﺳﺎ ﺩﻫﺎﻗﺎ” sambil mengisi bejana atau ucapan seseorang “ﻓﻜﻨﺖ ﺷﺮﺍﺑﺎ” sambil
menuang minuman yang semua itu dengan tujuan meremehkan.
o). Ucapan seseorang ketika berada di sisi
timbangan atau takaran “ﻭﺍﺫﺍ كالوﻫﻢ ﺍﻭ ﻭﺯﻧﻮﻫﻢ ﻳﺨﺴﺮﻭﻥ “ dengan tujuan merendahkan atau
meremehkan.
p). Ucapan seseorang ketika melihat rombongan
“ﻭﺣﺸﺮﻧﺎﻫﻢ ﻓﻠﻢ ﻧﻐﺎﺩﺭ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﺣﺪﺍ“ dengan tujuan menghina, merendahkan. Demikian juga setiap ayat
Al Qur'an yang dibaca disuatu tempat dengan tujuan meremeh dan merendahkannya.
Jika tidak ada tujuan demikian maka tidak menyebabkan kekufuran, akan tetapi
Syeh Ahmad bin Muhammad bin Hajar Al Haitami berkomentar bahwa hal tersebut
tidak jauh dari keharaman (tetap haram).
q). Mencaci maki para nabi dan para malaikat.
r). Ucapan seseorang "Jika saya sholat
maka pasti saya menjadi wanita pelacur,sejak saya sholat saya tidak pernah
mendapatkan kebaikan,baik dari urusan harta benda atau lainnya,sholat tidaklah
pantas bagi diriku" dengan tujuan menghina sholat, meremehkan,atau menganggap
halal meninggalkan sholat,menganggap selalu mendapatkan keburukan sebab sholat
seperti sebab sholat keluargaku meninggal,sebab sholat daganganku rugi dan lain
sebagainya.
s). Ucapan seseorang kepada orang islam
lainnya "Aku ini musuhmu dan musuh Nabimu" atau berkata kepada
keturunan Rasululloh "Aku adalah musuhmu dan kakekmu" dia bermaksud
pada Nabi Muhammad.
t). Ucapan seseorang dengan ucapan yang
serupa dengan ucapan-ucapan diatas yakni sama buruknya. Sungguh Syeh Ahmad bin
Muhammad bin Hajar Al Haitami didalam kitabnya Al I'lam Biqowathi'il islam dan
Imam Al Qodi Iyad didalam kitabnya Assyifa,menghitung,menerangkan banyaknya
perkara-perkara murtad (hukum-hukum murtad) oleh karnanya sudah sepantasnya
bagi kita untuk membuka dan mempelajari dua kitab tersebut maka siapapun yang
tidak mengerti keburukan,kerusakan,kedhaliman tentu dia akan terjerumus
kedalamnya. Inti dari bagian besar keterangan-keterangan di atas dikembalikan
kepada sesungguhnya setiap aqidah,perbuatan,dan atau ucapan yang menunjukkan penghinaan
atau meremehkan Alloh,kitab-kitabnya,para utusannya,para malaikat,syi'ar-syi'ar
agama yakni bangunan yang digunakan untuk keagamaan seperti
masjid,pondok,madrasah dan lain sebagainya,atau tanda-tanda agama,hukum-hukum
Alloh,janji (surga, pahala),ancaman (siksa, neraka) adalah bahwa semua itu memiliki
dua hukum yakni kufur,jika bukan kufur maka berdosa (maksiat). Oleh karnanya
semua manusia haruslah merasa takut,waspada dan hati-hati sekuat tenaga
terhadap hal-hal tersebut di atas. Wallohu A'lam
Darul Ihya' hal 11 – 14
Oleh: Al_Ustad Imam Bukhori Hafidzahullah
0 komentar:
Post a Comment