Monday, 18 May 2015

Edisi Keempat Kajian Kitab "Sullamut Taufiq"


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

ﻓﺼﻞ : يجب على كل مسلم حفظ اسلامه وصونه عما يفسده ويبطله ويقطعه وهو آلردة والعياذ بالله تعلى وقد كثر في هذاالزمان التساهل فى الكلام حتى انه يخرج من بعضهم الفاظ تخرجهم عن الإسلام ولا يرون ذلك ذنبا
فضلا عن كونه كفرا والردة ثلاثة اقسام اعتقادات وافعال واقوال وكل قسم يتشعب شعبا كثيرة فمن الأول الشك في الله او في رسوله اوالقران او اليوم الاخر او الجنة او النار اوالثواب اوالعقاب اونحو ذلك مما هو مجمع عليه اوعتقد فقدصفة من صفات الله تعلى الوجبة له اجماعا كالعلم او نسب له صفة يجب تنزيهه عنها اجماعا كالجسم اوحلل محرما بالاجماع معلوما من الدين با لضرورة مما لا يخفى عليه كالزنا واللواط والقتل والسرقة والغصب او حرم حلالا كذلك كالبيع والنكاح اونفى وجوب مجمع عليه كذلك كالصلوات الخمس اوسجدة منها والزكاة والصوم والحج والوضوء او اوجب مالم يجب اجماعا كذلك او نفى مشروعية مجمع عليه كذلك او عزم على الكفر في المستقبل او على فعل شيءمما ذكر او تردد فيه لا وسواسه او انكر صحبة سيدنا ابي بكر رضي الله عنه اورسالة واحد من الرسل المجمع على رسالته او جحد حرفا مجمعا عليه من القران او زاد حرفا فيه مجمعا على نفيه معتقدا انه منه او كذب  رسولا او نقصه او صغر اسمه بقصد تحقيره او جوز نبوة احد بعد نبينا محمد صلى الله عليه وسلم والقسم الثاني الافعال كسجود لصنم او شمس او مخلوق اخر --- سلم التوفيق للعلامة الشيخ عبدالله بن الحسين بن طاهر بن محمد بن هاشم باعلوي . الجز 1. صفحة ٩- ١١ .


Bagi setiap orang islam wajib menjaga dan memelihara keislamannya dari apapun yang dapat merusak,membatalkan dan memutuskannya.  Dan sesiapa yang terjerumus pada hal hal tersebut dinamakan murtad. Semoga Allah melindungi dan menjaga kita dari perbuatan semacam itu. Namun masa sekarang ini sungguh banyak orang yang meremehkan,sembrono dalam berucap sehingga sebagian dari mereka mengeluarkan ucapan-ucapan yang dapat mengeluarkan dirinya dari islam sedangkan dirinya tidak menganggap bahwa itu semua adalah dosa lebih lebih pada dosa kufur.

Perbuatan murtad terbagi dalam tiga bagian;
(1). Keyakinan-keyakinan dalam hati
(2). Perbuatn-perbuatan anggota badan
 (3). Ucapan-ucapan.

Dan setiap satu bagian memiliki beberapa cabang yang amat banyak,yaitu:

(1). Termasuk dari bagian murtad yang pertama (murtad yang berupa keyakinan) adalah:
(a). Bimbang kepada Allah (tentang adanya Allah, tentang tidaksamanya Allah dengan makhluk.
(b). Bimbang pada utusan Allah (seperti bimbang apakah Muhammad adalah utusan Allah atau bukan.
(c). Bimbang kepada Al Qur’an (Apakah datang dari Allah atau dari Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
(d). Bimbang tentang adanya hari kiamat.
(e). Bimbang tentang adanya surga dan neraka.
(f). Bimbang tentang adanya pahala yang akan diberikan kepada hamba yang dikehendaki.
(g). Bimbang tentang adanya siksaan yang akan diberikan kepada hamba yang dikehendaki.
(h).  Bimbang kepada semisalnya tersebut yakni sesuatu yang teleh disepakati ulamak seperti isra’ mi’raj, mukjizat para nabi’ dan karamatnya para wali.
(i). Berkeyakinan bahwa ada salah satu dari sifat-sifat wajib bagi Alloh yang telah disepakati ulamak tidak dimiliki Alloh seperti berkeyakinan bahwa Alloh tidak memiliki sifat Ilmu.
(j). Beranggpan bahwa Allah memiliki sifat yang secara ijma’ ulamak Allah suci dari sifat tersebut seperti Allah memiliki jasad.
(k). Menghalalkan sesuatu yang telah diharamkan oleh kesepakatan ulamak (Imam yang empat) dan yang dihalalkan tersebut merupakan sesuatu yang diketahui dengan jelas didalam agama (tanpa harus dicari dalilnya) seperti zina, homoseks, membunuh, mencuri (mengambil harta benda dari tempatnya secara diam-diam), mengambil sesuatu dengan dzolim tanpa sembunyi-sembunyi.
(l). Mengharamkan sesuatu yang halal secara ijma’ ulamak dan yang diharamkan tersebut merupakan sesuatu yang diketahui dengan jelas didalam agama seperti jual beli, pernikahan.
(m). Meniadakan kawajiban yang telah disepakati oleh ulama’ dan hal tersebut merupakan sesuatu yang sudah diketahui dengan jelas didalam agama seperti sholat lima waktu atau satu sujud dari sholat,zakat selain zakat perdagangan,puasa (menahan diri dari makan,minum dan berhubungan intim mulai dari subuh sampai terbenamnya matahari disertai niat diwaktu malam),haji, wudhu dan lain sebagainya.
(n). Mewajibkan sesuatu yang tidak diwajibkan secara kesepakatan ulamak dan hal tersebut merupakan sesuatu yang sudah diketahui dengan jelas didalam agama seperti menambahkan satu rakaat, satu sujud didalam sholat lima waktu.
(o). Meniadakan sesuatu yang telah disyariatkan dengan kesepakatan ulamak seperti sholat sunnah yang mengikuti sholat fardu (rawatib).
(p). Mempunyai rencana untuk melakukan kekufuran dimasa yang akan datang seperti sekaranng berencana untuk melakukan kekufuran besok maka saat itu juga dia terjerumus dalam kekufuran.
(q) Berencana melakukan kekufuran dimasa sekarang (seperti berniat untuk kufur sekarang).
( r). Ragu-ragu dalam kekufuran seperti ragu apakah dirinya dalam keadaan kufur atau tidak. Berbeda dengan waswas dalam kekufuran.
(s). Mengingkari bahwa Abu Bakar semoga Alloh meridhoinya adalah sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
(t). Mengingkari keutusnya salah satu dari utusan-utusan Alloh yang telah disepakati ulamak akan keutusannya seperti dua puluh lima Rasul yang telah dijelaskan dalam Alqur’an.
(u). Mengingkari satu huruf dari Alqur’an yang telah di sepakati bahwa hurif tersebut termasuk dari Alqur’an seperti Basmalah yang ada dipertengahan surat Annamlu.
(v). Menambahkan satu huruf dalam Alqur’an yang telah disepakati bahwa huruf tersebut bukanlah termasuk Alqur’an, sedangkan dia berkeyakinan bahwa huruf tersebut termasuk Alqur’an.
(w). Mendustakan, meremehkan utusan dan mengecilkan (mentasghir) nama utusan dengan tujuan merendahkannya.
(x). Meyakini bahwa setelah Nabi Muhammad boleh jadi ada Nabi lagi, atau mengaku mendapatkan wahyu walaupun tanpa disertai pengakuan sebagai Nabi, atau mengaku masuk surga dan memakan buah-buahannya.

(2). Bagian murtad yang kedua yaitu berupa perbuatan-perbuatan seperti:
(a). Bersujud kepada berhala baik yang terbuat dari batu, kayu, emas, perak, tembaga dll dengan segala bentuknya.
(b). Bersujud kepada matahari.
(c). Bersujud kepada makhluk lain. Berbeda dengan ruku’ (tidak menyebabkan kufur) dengan catatan berkehendak memuliakan makhluk tidak seperti memuliakan Alloh. Semua itu jika dalam keadaan ikhtiar namun jika dalam keadaan darurat maka tidaklah menyebabkan kufur seperti sujudnya seorang tawanan kepada berhala didepan orang-orang kufur yang di takuti saat peperangan dan lain sebagainya. Wallohu a’lam

Dar Al Ihya’. Hal 9-11 Dar  Al-Ihya'.

Oleh: Al_Ustad Imam Al-Bukhori Hafidzahullah



0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2016 Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh All Right Reserved