Tuesday, 7 April 2015

Santi..! Lama Hilang, Kini Pulang Bawa 81,200 Riyal


Sepanjang 2014, KJRI JEDDAH Selamatkan Hampir 2 juta Riyal Gaji TKI.
KJRI JEDDAH - Santi Harita Binti Durmin Sari atau akrab disapa Santi, meninggalkan kampung halaman terbang
jauh ke Arab Saudi. Tujuannya satu: mencari kerja sebagai pembantu. Ia kali pertama menginjakkan kaki di bumi Dua Tanah Suci ini pada tanggal 26 Mei 1999. Sejak itu ia tidak pernah pulang. Jangankan kiriman uang dari hasil jerih payahnya, berita tentang nasib dan keberadaannya tak kunjung jua.
Waktu terus berjalan, dan kontak dengan keluarga mulai terputus. Hari berganti bulan. Bulan berganti tahun. Tahun berganti tahun dan…terus hingga tahun-tahun berikutnya. Lama sudah keluarga Santi merindukannya. Berharap kabar tentang nasibnya. Ingin tahu pasti keberadaannya di negeri kaya minyak itu.

Keluarga mulai gelisah dan berharap-harap cemas. 
Masih hidupkah dia? 
Sehatkah dia? 
Sakitkah dia? 
Senangkah dia menjalani hari-harinya di sana? 
Sedihkah dia? 
Kalau memang masih hidup, di manakah kini dia berada di Arab Saudi?

Pihak keluarga mulai memburu kabar ke sana-kemari, ke berbagai instansi terkait bahkan meminta bantuan LSM. Mereka mengharapkan kepastian akan nasib gadis asal Ciwaringin Cirebon, Jawa Barat itu.
Dari data yang tertera di paspor terbitan 30 April 1999, Santi lahir tahun 1969 atau kini telah berusia 46 tahun. Usia ini sangat diragukan kebenarannya mengingat nyatanya ia masih terlihat muda. Sangat mungkin usianya telah dipalsukan, atau dengan kata lain, umurnya sengaja di-tua-kan seperti yang umum dilakukan agen-agen pengerah jasa tenaga kerja terhadap calon tenaga kerja yang belum cukup umur. Tujuannya supaya bisa berangkat, dan keuntungan segera hinggap di tangan.
Suatu hari, datang ke KJRI Jeddah sebuah berita dari Tanah Air berisi permintaan untuk mencari tahu tentang nasib Santi dan melacak keberadaannya. KJRI Jeddah melalui bidang Teknis Ketenagakerjaan (Naker) mulai menindaklanjuti dengan menghubungi pihak majikan, namun semua nomor telepon yang tertulis di surat itu tidak dapat dihubungi. Petunjuk ke rumahnya pun tidak jelas atau tidak lengkap. Di sana tertulis di Jeddah. Di Jeddah sebelah mana? Walhasil, KJRI harus menempuh jalur lain.
Bagian Naker segera melayangkan surat kepada Maktab Istiqdam BADAWOOD, kantor rekrutmen yang bermitra dengan perusahaan jasa tenaga kerja atau Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) bernama PT AL-FATAH NURUN NISA yang memberangkatkan Santi ke Arab Saudi. KJRI berharap Maktab ini dapat memperoleh informasi tentang keberadaan Santi. Sayang, Kantor Jasa/Maktab ini tak kunjung menunjukkan itikad baik untuk bekerja sama ikut membantu. Sejumlah surat yang dikirimkan KJRI pun tak kunjung dibalasnya.
Tak mau menyerah begitu saja, sejumlah staf Naker yang ditugasi untuk melacak keberadaan Santi terus mencari jalur lain yang bisa ditempuh, termasuk menghubungi langsung dan menekan PT yang memberangkat Santi supaya ikut bertanggung jawab.
Bagaimana akhirnya Santi berhasil ditemukan? Ikuti kabar selengkapnya pada tulisan berikutnya.(Fauzy Chusny)

Sumber: KJRI JEDDAH.



0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2016 Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh All Right Reserved