Monday, 30 March 2015

Kehawatiran Umar Bin Khtthob Terhadap Dirinya



KH. Lutfi Mashury Hafidzahullah ( Sekretaris NU Tanah Merah ).

Sayyiduna lbrahim putra Rasulullah Saw tidur di pangkuan ibundanya Mariatul-Qibtiah, umurnya masih 16 bulan, kematian sedang mengintainya, Rasulullah saw mengawasinya dan beliau berkata:
Wahai Ibrahim.. aku tidak bisa berbuat apa apa dengan kehendak Allah Swt. Tidak lama kemudian Sayyiduna Ibrahim kemudian meniggal, beliau adalah putra terakhir baginda Rasulullah Saw.

Maka sang ayah menggendongnya dan meletakkannya di bawah tumpukan debu dan beliau berkata pada putranya : wahai Ibrahim.. jika malaikat datang padamu katakanlah pada mereka.. Allah adalah tuhanku, Rasulullah saw adalah ayahku, dan Islam adalah agamaku". Kemudian Rasulullah  Saw menoleh ke belakang dan beliau mendapati Umar bin Khattab sedang menangis dengan hati yang sedih, beliau bertanya pada Umar, apa yang membuatmu menangis wahai Umar...? Maka Umar Radiallohu'anhu berkata; wahai Rasulullah... Putramu belum baligh, catatan amal belum berlaku padanya, iapun tak butuh di talqini, apa yang akan terjadi pada putra khattab ini? Ia sudah baligh, catatan amal berlaku padanya dan tidak ada pentalqin sebaik egkau wahai Rasulullah.. Seketika  itu turunlah  wahyu dari Allah Swt tuhan penguasa alam sebagai jawaban dari pertanyaan Umar Radiallohu'anh. :


Allah menetapkan pada orang orang beriman perkataan yang tetap dalam kehidupan dunia dan di akhirat, dan allah menyesatkan orang orang yang dhalim dan Allah melakukan apa yang ia kehendaki.
Semoga Allah megkaruniai kita dan ayah ibu kita hidup yang baik, husnul-khatimah, surga dan segala kenikmatannya, Amin... Ya.. Rabbal-Alamin...

Tanggal : 11 Jumadil Akhir 1436 H.  


0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2016 Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh All Right Reserved